Langkahku
Bergerak
Berlari
Terus berlari tiada tenti
Sampai aku lelah
Capek
Lemas dan Lesu
Aku terjatuh
Terbaring
Di tanah ini
Tanah yang tandus dan gersang
Kutatap langit
Sangat indah
Biru
Burung-burung bebas berterbangan
Aku ingin bebas
Seperti burung-burung itu
Dilangit yang biru
Tanpa ada yang mengganggu
Aku suda bosan
Aku sudah capek
Aku sudah lelah
Aku sudah muak
Tanah ini
Tandus dan gersang
Tanah ini
Aku ingin hijau kembali
Aku tak mau
Terusir
Aku tak mau
Tersingkir
Aku tak mau
Tanah ini terkotori
Aku tak mau
Tanah ini tercemar kembali
Aku tak mau
Langit yang biru Menjadi kelabu
Aku tak mau
Burung-burung itu pergi menjauh
Tak bisa lagi aku tumbuhi tanah ini
Dengan padi
Pohon
Rumput liar sekalipun
Tanah ini terus digali
Mendirikan pabrik
Cerobong asap
Tanah ini mati
Aku haus
Aku lapar
Tidak ada air
Tidak ada pohon yang bisa kumakan buahnya
Aku tak mau berlari lagi
Aku tak mau terjatuh kembali
Aku tak mau tanah ini terebut kembali
Di tanah ini
Dulu asri
Tuan tanah
Penguasa tirani
Menari
Dengan senjata yang kumiliki
Cangkul dan arit
Tak bisa mengalahi
Uang dan modal
Dengan tenaga yang kumiliki
Tak bisa aku hadapi sendiri
Tanah ini terus digali
Penguasa dzolim terus menari
Aku butuh pemuda
Aku butuh pemudi
Mereka masih tidur
Mereka masih di tidurkan
Aku ingin berteriak
Di tanah ini
Tandus
gersang
Tapi
Siapa yang mendengar?
Hanya tanah
Tandus dan gersang
Sekiranya!
Sekiranya ada yang membangunkanku
Di tanah ini
Tandus dan gersang
Mana mungkin!
Mana mungkin!
Ada yang membangunkanku
Di tanah yang panas ini
Mana ada
Pemuda
Pemudi
Mau berpanas-panasan
Mana ada yang mau merangkulku
Ditanah yang gersang dan tandus ini
Bercape-cape
Berpanas-panasan
Sekiranya ada yang mau membangunkanku
Satu
Sepuluh
Seratus orang
Aku bangun
Berdiri
Menyiapkan tenaga
Memberontak
Mengusir
Tuan tanah
Penguasa tirani
Yang masih menari
Tanah ini
Tandus dan gersang
Kurebut kembali
Untuk ditanami
